DAPATKAH KESEHATAN DAN PENDIDIKAN MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH?
Abstract
Akumulasi modal merupakan salah satu faktor kunci dalam pertumbuhan ekonomi. Akumulasi modal terkait erat dengan pembangunan sumber daya manusia, seperti kesehatan dan pendidikan. Jawa Tengah, sebagai wilayah sentral ekonomi di Indonesia, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesehatan dan pendidikan menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kesehatan dan pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dalam kurun waktu 2004 hingga 2023. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesehatan dan pendidikan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Jawa Tengah, pemerintah diharapkan dapat meningkatkan investasi dalam sektor kesehatan dan pendidikan secara berkesinambungan. Peningkatan infrastruktur kesehatan dan pendidikan akan memberikan dampak jangka panjang yang positif terhadap kualitas hidup masyarakat. Dengan meningkatnya kualitas hidup masyarakat, keberhasilan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan tercapai.
References
[2] Yadiansyah, “Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan Antar Propinsi di Indonesia Periode 1993-2005,” J. Ekon. Pembang. J. Econ. Dev., vol. 5, no. 1, hal. 59–78, 2007.
[3] A. G. Awan dan R. Yaqoob, “Economic value of introducing technology to improve productivity: An ARDL approach,” Innov. Green Dev., vol. 2, no. 3, hal. 1–9, 2023.
[4] A. M. Tjodi, T. O. Rotinsulu, dan G. M. . Kawung, “Manusia Melalui Pertumbuhan Ekonomi (Studi Di Provinsi Sulawesi Utara),” J. Pembanguan Ekon. dan Keuang. Drh., vol. 19, no. 4, 2018, [Daring]. Tersedia pada: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jpekd/article/view/32762
[5] M. Mistiani, T. Chaidir, dan A. B. Singandaru, “Analisis Pengaruh Anggaran Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014-2023,” J. Konstanta, vol. 3, no. 1, hal. 48–63, 2024, doi: 10.29303/konstanta.v3i1.1093.
[6] L. Maodi dan D. Desmintari, “Pertumbuhan Perekonomian Pulau Jawa Tahun 2014-2019,” J. Indones. Sos. Sains, vol. 3, no. 1, hal. 18–32, 2022, doi: 10.36418/jiss.v3i1.506.
[7] N. N. Albasyari dan U. Priyadi, “Analisis faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah 2017-2021,” J. Kebijak. Ekon. dan Keuang., vol. 2, no. 2, hal. 172–180, 2024, doi: 10.20885/jkek.vol2.iss2.art8.
[8] D. Prasetyo, O. N. Setiani, I. Wulandari, A. T. D. Pupita, dan N. Septina, “Kebijakan Pemerintah Daerah Jawa Tengah Dalam Rangka Percepatan Pemulihan Pasca Pandemi Covid-19,” Lontar Merah, vol. 5, no. 1, hal. 442–451, 2022.
[9] C. Cherlyn, D. Desy, D. Fairly, dan H. Febriana, “Pengaruh Covid-19 pada Pertumbuhan Ekonomi Terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah,” J. Sos. Teknol., vol. 1, no. 6, hal. 437–442, 2021, doi: 10.59188/jurnalsostech.v1i6.112.
[10] D. Soebagiyo dan A. S. Hascaryo, “Analisis Sektor Unggulan Bagi Pertumbuhan Ekonomi Daerah Di Jawa Tengah,” Univ. Res. Colloq., no. ISSN 2407-9189, hal. 138–151, 2015.
[11] T. D. Prasetyo, A. Geniusa, I. B. Utomo, E. Victoria, N. R. Azizah, dan B. C. Meilana, “Kajian Fiskal Regional Tahun 2021,” Kementrian Keuang. DJPD, hal. 17, 2021.
[12] S. Puspasari, “Pengaruh Partisipasi Angkatan Kerja Terdidik Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia: Perspektif Modal Manusia,” J. Ilmu Adm. Media Pengemb. Ilmu dan Prakt. Adm., vol. 16, no. 2, hal. 194–209, 2019, doi: 10.31113/jia.v16i2.500.
[13] E. S. Wahyuni, “Pendapatan Daerah, Pendidikan, dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia,” JPEKA J. Pendidik. Ekon. Manaj. dan Keuang., vol. 3, no. 2, hal. 97–108, 2019, doi: 10.26740/jpeka.v3n2.p97-108.
[14] J. J. S. Mongan, “Pengaruh pengeluaran pemerintah bidang pendidikan dan kesehatan terhadap indeks pembangunan manusia di Indonesia,” Indones. Treas. Rev. J. Perbendaharaan Keuang. Negara dan Kebijak. Publik, vol. 4, no. 2, hal. 163–176, 2019, doi: 10.33105/itrev.v4i2.122.
[15] D. Dwi Utami dan D. Welly Udjianto, “Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pendidikan, Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan,” J. Locus Penelit. dan Pengabdi., vol. 2, no. 7, hal. 637–646, 2023, doi: 10.58344/locus.v2i7.1441.
[16] I. Amir, “Analisis Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sulawesi Selatan,” J. Bisnis, Manajemen, dan Inform., vol. 15, no. 3, hal. 276–290, 2019.
[17] I. I. Abdillah dan N. Primitasari, “Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Indonesia Bagian Timur,” J. Ilmu Ekon. JIE, vol. 7, no. 03, hal. 494–503, 2023, doi: 10.22219/jie.v7i03.28265.
[18] A. Sihombing, “Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Jalan, Pertanian Dan Kesehatan Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Simalungun,” J. Reg. Plan., vol. 5, no. 1, hal. 79–89, 2023.
[19] D. T. Sari, N. I. Khusna, dan F. Wulandari, “Analisis Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah: Suatu Kajian Berdasarkan Faktor Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Lokasi Dan Indeks Pembangunan Manusia,” J. PIPSI (Jurnal Pendidik. IPS Indones., vol. 8, no. 1, hal. 37, 2023, doi: 10.26737/jpipsi.v8i1.3978.
[20] Habriyanto, A. S. Prasaja, dan D. Rukanti, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Batang Hari,” J. Publ. Manaj. Inform., vol. 2, no. 2, hal. 43–53, 2023.
[21] S. Chaabouni dan M. Ben Mbarek, “What Will Be the Impact of the COVID-19 Pandemic on the Human Capital and Economic Growth? Evidence from Eurozone,” in Journal of the Knowledge Economy, Springer US, 2024, hal. 2482–2498. doi: 10.1007/s13132-023-01328-3.
[22] M. D. D. Akasumbawa, A. Adim, dan M. G. Wibowo, “Pengaruh Pendidikan, Angka Harapan Hidup dan Jumlah Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Negara dengan Jumlah Penduduk Terbesar di Dunia,” Riset, Ekon. Akunt. dan Perpajak., vol. 2, no. 1, hal. 11–20, 2021, doi: 10.30812/rekan.v2i1.1047.
[23] H. Hasyim, R. Anindita, B. Baharudin, dan G. Gunawan, “Building Acceleration of Economic Growth Model Through Education and Health Budget Allocation: Cases in Indonesia,” J. Econ. Bus., vol. 3, no. 1, 2020, doi: 10.31014/aior.1992.03.01.189.
[24] A. Dhrifi, S. Alnahdi, dan R. Jaziri, “The Causal Links Among Economic Growth, Education and Health: Evidence from Developed and Developing Countries,” J. Knowl. Econ., vol. 12, no. 3, hal. 1477–1493, 2021, doi: 10.1007/s13132-020-00678-6.
[25] S. F. Purba, “Analisis Kondisi Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Provinsi Jawa Tengah,” no. November, hal. 1431–1439, 2022.
[26] S. Bedir, “Healthcare expenditure and economic growth in developing countries,” J. Adv. Econ. Bus., vol. 42, hal. 76–78, 2016.
[27] M. Arega, “The Impact of Human Capital on Economic Growth in Ethiopia: Evidence from Time Series Analysis,” Stud. Humanit. Educ., vol. 1, no. 1, hal. 51–73, 2020, doi: 10.48185/she.v1i1.95.
[28] D. E. Bloom, D. Canning, R. Kotschy, K. Prettner, dan J. Schünemann, “Health and Economic Growth,” 2014. doi: 10.1016/B978-0-444-53540-5.00003-3.
[29] M. T. Pasara, T. K. Mutambirwa, dan N. Diko, “The trivariate causality among education, health, and economic growth in Zimbabwe,” Sustain., vol. 12, no. 4, hal. 1–15, 2020, doi: 10.3390/su12041357.
[30] R. Muda, R. Koleangan, dan J. B. Kalangi, “Pengaruh Angka Harapan Hidup, Tingkat Pendidikan dan Pengeluaran Perkapita Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Utara Pada Tahun 2003-2017,” J. Berk. Ilm. Efisiensi, vol. 19, no. 01, hal. 44–55, 2019.
[31] T. Santosa dan A. Suryana, “Pengaruh Kesehatan Dan Tingkat Kemiskinan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Tengah,” Dev. J. Ekon. Pembang., vol. 3, no. 1, hal. 19–29, 2022, doi: 10.53990/djep.v3i1.206.